Waktu berlalu, pada musim panas tahun 6 (189 M), Kaisar meninggal dunia dan putra mahkota yang masih di bawah umur, naik takhta. Jenderal tertinggi He Jin dan para kasim memperebutkan kekuasaan dengan pertumpahan darah. He Jin berencana mengumpulkan pasukan dari berbagai daerah untuk menyingkirkan para kasim.
Cao Cao mencegahnya, tapi He Jin tidak peduli. Salah satu pasukan yang bergabung adalah pasukan yang dipimpin oleh Dong Zhuo. Ia sangat berbahaya. Seakan tak mau kehilangan kesempatan emas, Dong Zhuo bergegas menuju Luoyang bersama 200.000 tentaranya. Selama pertikaian, He Jin dan para kasim terbunuh oleh pedang masing-masing. Akhirnya kekuasaan jatuh ke dalam genggaman Dong Zhuo.
Ketika Dong Zhuo, tanpa berpikir panjang, mengutarakan niatnya untuk menyingkirkan Kaisar, Ding Yuan menentang secara terang-terangan. Ding Yuan didampingi oleh seorang pria hebat bernama Lu Bu. Dong Zhuo sangat terpesona dengan kehebatan Lu Bu. Ia berharap Lu Bu berada di pihaknya. Dong Zhuo mengalami kekalahan besar dalam perang melawan Ding Yuan. Untuk memenangi hati Lu Bu, Dong Zhuo menghadiahi kuda Red Hare kesayangannya dan harta berlimpah melalui perantaraan teman sekampung Lu Bu, yaitu Li Su. Ia membujuk Lu Bu agar mau membunuh Ding Yuan, ayah angkatnya sendiri. Akhirnya Lu Bu tergoda oleh keserakahan dan membunuh ayahnya dengan tangannya sendiri.
Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah Dong Zhuo yang sudah memiliki Lu Bu, dapat menguasai pemerintahan? Apa yang dilakukan oleh Liu Bei dan kedua saudaranya selama menjadi buronan? Mari kita baca kisah menarik selanjutnya di Sam Kok episode 2, di mana Cao Cao menyelinap masuk ke kediaman Dong Zhuo dengan sebilah pisau di tangannya.
Sumber: Sam Kok karya Kim Woo Il
Diketik oleh: Jezz
sumber:
https://www.facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar